ISKANDAR PUTERI (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Pemerintah negara bagian Johor berencana untuk mendirikan Johor Investment Company (Jico) di Singapura segera dalam upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan tetangganya di seberang Causeway.
Menteri Besar Hasni Mohammad berkata fungsi utama Jico adalah untuk meningkatkan dan memudahkan perdagangan antara Johor dan Singapura.
“Kami telah mengajukan niat kami dalam mendirikan Jico di Singapura kepada Wisma Putra, Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (Miti) dan komisaris tinggi Malaysia di sana.
“Jico akan dipimpin oleh pegawai negeri sipil, dan ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman bekerja di wilayah internasional,” katanya kepada wartawan setelah pembukaan majelis negara bagian Johor pada Kamis (14 Mei).
Mengenai rencana pemerintah negara bagian untuk meninjau dan memperkuat segitiga pertumbuhan Singapura-Johor-Indonesia (Sijori), Datuk Hasni mengatakan dia telah memberi tahu Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang katanya mendukung gagasan itu.
“Kami akan melakukan diskusi pertama kami tentang masalah ini setelah Hari Raya Aidilfitri, yang akan melibatkan perwakilan dari kedua negara ini,” tambahnya.
Sijori diluncurkan pada bulan Desember 1989 dan merupakan perjanjian tripartit antara Singapura, Johor (di Malaysia) dan Riau (di Indonesia) yang berusaha untuk mengeksploitasi kekuatan kompetitif dari tiga daerah, dan membuat sub-wilayah menarik bagi investor regional dan internasional.
Segitiga pertumbuhan menghubungkan logistik, transportasi dan fasilitas keuangan Singapura dengan sumber daya alam dan tenaga kerja Johor dan Riau.
Perkembangan segitiga pertumbuhan sebagian besar dipimpin oleh sektor swasta, dengan pemerintah memfasilitasi arus barang, jasa, investasi dan orang.